Jumat, 09 November 2012
Burung Cendrawasih
Burung Cendrawasih merupakan anggota
famili Paradisaeidae dari ordo Passeriformes .Burung Cendrawasih ditemukan di Indonesia timur, pulau-pulau selat Torres, Papua Nugini dan Australia timur. Burung dikenal karena bulu
burung jantan pada banyak jenisnya, terutama bulu yang sangat memanjang dan
rumit yang tumbuh dari paruh, sayap atau kepalanya. Ukuran burung cendrawasih
mulai dari Cendrawasih Raja pada 50 gram dan 15 cm hingga Cendrawasih
Paruh-sabit Hitam pada 110 cm dan Cendrawasih Manukod Jambul-bergulung pada 430
gram.Burung cendrawasih yang paling terkenal adalah anggota genus Paradisaea termasuk
spesies tipenya, Cendrawasih kuning
besar, Paradisaea apoda. Jenis ini dideskripsikan dari spesimen
yang dibawa ke Eropa dari ekpedisi dagang. Spesimen ini disiapkan oleh pedagang
pribumi dengan membuang sayap dan kakinya agar dapat dijadikan hiasan. Hal ini
tidak diketahui oleh para penjelajah dan menimbulkan kepercayaan bahwa burung
ini tidak pernah mendarat namun tetap berada di udara karena bulu-bulunya.
Inilah asal mula nama bird of paradise ('burung surga' oleh orang
Inggris) dan nama jenis apoda - yang berarti 'tak berkaki'.Banyak jenis
mempunyai ritual kawin yang rumit, dengan sistem kawin jenis-jenis Paradisaea
adalah burung-burung jantan berkumpul untuk bersaing memperlihatkan keelokannya
pada burung betina agar dapat kawin. Sementara jenis lain seperti jenis-jenis Cicinnurus dan Parotia memiliki tari perkawinan
yang beraturan. Burung jantan pada jenis yang diformik seksual bersifat poligami. Jumlah
telurnya pada jenis besar,
mungkin hampir selalu satu telur. Jenis kecil dapat menghasilkan sebanyak 2-3
telur .
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar